​Lelaki Tua, Istri, dan Para Kucing

Seorang lelaki tua, sebut saja ia Kaca. Lelaki tua yang saban pagi tak pernah absen mendatangi pelukan jendela yang terbuka–untuk melihat kucing-kucing gembel yang bulunya lengket dengan comberan, lalu berdatangan ke pelataran. Kucing-kucing  yang saban pagi dapat jatah makan dari istrinya yang gila.

Saban pagi, Kaca tersenyum ketika melihat istrinya yang gila pergi ke dapur untuk meracik makanan kucing. Teringat bahwa dahulu istrinya bekerja di pabrik pembuat makanan kucing. Tapi tetap saja, istrinya itu gila, istrinya hanya mengingat cara meracik, namun tidak pada bahan-bahannya.

Kaca tertawa ketika melihat istrinya menuju ruang tamu untuk mengambil patung marlin sebelum istrinya kembali ke dapur dan mengulang kembali tawanya ketika melihat istrinya menaruh patung itu di piring tatak.

Ketika semua dirasa sudah siap, istrinya keluar. Kaca kembali ke jendela dengan bau amis.

“Anak-anakku, ayo makan!”.

Di jendela, Kaca tua menahan tawa lalu seraya memelankan suaranya, “dasar perempuan tua gila, pengin kuceraikan saja rasanya.” Kaca tak kuat menahan tawa, tawanya pecah, terdengar sampai ke bawah.

Mendengar Kaca tertawa, istrinya pun geram, membuat pitam si istri sekejap naik. “Kau menertawakanku?”, “dasar lelaki tua, setiap hari bisanya hanya menertawakanku” Istrinya berbicara ketus.

Kucing-kucing masih asyik di pelataran, dengan cakarnya sibuk menyolek-nyolek kepala ikan.

“Makan, makanlah yang banyak. Jangan takut pada suamiku”.

Dari jendela, Kaca heran, melihat kucing-kucing yang tak kapok meski berulang kali disiram air comberan. Kucing-kucing itu datang dan malah bertambah gemuk.

Dari jendela, pandangan Kaca berubah dan mengarah pada marlin yang kaku di piring. Lalu seketika, ingatan membawa Kaca pada masa ketika dahulu istrinya memohon-mohon untuk diizinkan memelihara kucing, namun tak disetujui karena kucing-kucing sering mencuri ikan hasil tangkapannya.

Lalu tak ada lagi tawa, kini ia serius, ia turuni anak tangga dan mencoba menemui istrinya dan bertanya

“Marlin itu, tangkapan terakhirku, ya?”.

Bekasi, 6 Juni 2017.

.

.

Gambar: Google.


Leave a comment